PEMULUNG DAN GEPENG BANYAK BERKELIARAN DIJOGJA

SATPOLPP DIY (26-04-2020) satpolpp.jogjaprov.go.id- Kegiatan *Operasi Wastibum* Sabtu, malam (25 /04 ) pkl 19.30 s/d selesai.
*APP* Dipimpin Kasatpol PP DIY Drs Noviar Rahmad M Si memberi arahan pada petugas Supaya ada pembagian tugas menjadi 3 karena saat ini semakin maraknya anjal dan gepeng masuk jogjakarta. pembagian menjadi ,2 regu dg sasaran yg berbeda,, yaitu :
– pembubaran kerumunan, himbauan memakai masker, menerapkan physical distancing dan agar membuat surat pernyataan.
– pendataan dan teguran lisan kpd gepeng yg berkeliaran di wil DIY,
– mendatangi aduan masyarakat. “tegas kasat”‘
Kekuatan personil yang diterjunkan untuk operasional dari regu E adalah
– Satpol PP DIY
– Ditsamapta Polda DIY
– Brimob Polda DIY
– Ditpamobvit Polda DIY
– Denpom IV/2 Yk
– Korem Yk
Pelaksanaan kegiatan mengambil rute dimulai dari
Mako Satpol PP DIY – Jl Janti – Jl Laksda Adisucipto – Jl Urip Sumoharjo – Jl Prof Herman Yohanes – Bundaran UGM – Jl Kaliurang – Ringroad Utara – Seturan – Jl Laksda Adisucipto – Sorowajan – Mako Satpol PP DIY.
Petugas dapat mendata gepeng sebagai berikut gepeng yang ditemui selama opetssional sebanyak 21 gepeng dg rincian sbb :
Dari depan JEC ;
1. Muji, L, 49, asal : Kasihan Bantul. Pemulung
– *Jl Laksda Adisucipto (depan kantor BBWSSO)*
1. Ahmad, L, 32, asal : Semin GK, pemulung dg gerobak.
2. Ibu Sarmi, P, lk 70th, asal : Karangwuni Klaten. Berdalih jualan.
3. Supardi L 55 Semanu GK. Pemulung
4. Sulis L 32 Madura. Pemulung
5. Yati P 48 Potorono Bantul. Pemulung
6. Sudiyono L 50 Jambitan Bantul. Pemulung
7. Sutriyanto L 38 Boyolali. Pemulung
– *Jl Laksda Adisucipto Km 8, depan Mess Progo Polda DIY*
1. Marno L 72 Bantaran Code
2. Rudi L 47 Asal Lampung Selatan. Domisili saat ini Sorogenen. Pemulung
3. Karsul L 55 Asal Banyunas, domisili saat ini Sorogenen. Pemulung
4. Yudi L 50, asal Kebumen, domisili Maguwoharjo. Pengemudi becak.
– *Jl Laksda Adisucipto depan Amplaz*
1. Pardi L 56 asal Sragen. Domisili Sorogenen. Bw becak, pemulung
2. Harno L 61 Ponjong Gunungkidul. Domisili : Jl Wahid Hasyim. Bw gerobak sampah.
3. Merkey L 51 asal Manado. Pemulung.
– *Jembatan Gajah Wong*
1. Nandang L 41 Giwangan. Pemulung
2. Yuli P 42 Selokan Mataran. Pemulung
3. Agus L 43 Selokan Mataram. Pemulung
4. Suwarti P 50. asal Semarang. Pemulung
5. Tentrem Raharjo L 42. Asal Klaten Tengah. Pemulung
6. Sutomo L 62 asal Jawa Timur, d Yk tdk ounya rumah/kos. Becak.
*keterangan :*
– semuanya setelah didesak mengaku jika menunggu bantuan dr dermawan
*Tindakan petugas dengan adanya gepeng tersebut ,
– menjelaskan kepada mereka, utk tdk berada di jalanan.
– memberikan teguran secara lisan dan meminta mereka utk segera pulang ke rumah.
– memberikan mereka peringatan, apabila besok masih terlihat berkeliaran dijalan maka akan diambil tindakan lebih tegas.
– menghimbau utk selalu jaga jarak dan memakai masker.
Pada rute selanjutnya petugas tdk menemukan pemulung dijalanan. Diperkirakan krn sdh jm 22 lebih.Kemudian petugas menyambangi rute tsb utk kedua kalinya, byk dr mereka jg sdh tdk ada ditempat semula.
kegiatan : membubarkan kerumunan massa dan himbauan ttg protokol pencegahan penyebaran covid19
– *Jl Laksda Adisucipto depan Mess Progo Polda DIY* menghentikan rombongan pesepeda jg jumlah kurang lebih 20 org. Mereka berasal dr Kalasan, tujuan ke Alun2 Utara. Sebagian tdk memakai masker.
Tindakan : menjelaskan kpd mereka terkait himbauan pemerintah utk #dirumahsaja, tdk melakukan aktivitas bersepeda kelompok, apabila terpaksa keluar rumah mk wajib pk masker dan menerapkan physical distancing.
– *Jl Laksda Adisucipto depan Mess Progo Polda DIY* di selatan jalan terdapat angkringan yg cukup byk pembeli dan berkerumun, sebagian tdk pk masker.
Tindakan : menghimbau utk segera plg setelah makan, pk masker. Kpd penjual mengingatkan stlh jm 21 pembeli wajib utk bungkus/tdk makan ditempat.
– *Jl Laksda Adisucipto depan Amplaz* terdapat byk pedagang kaki lima menggelar tikar dan menimbulkan kerumunan massa.
Tindakan : meminta stlh jm 21 utk tdk menerima makan ditempat. Menggulung tidak utk antisipasi adanya pembeli yg makan ditempat.
– *Jl Urip Sumoharjo depan Bioskop XXI* terdapat rombongan pesepeda bergerombol. Sebagian tdk pk masker.
Tindakan : menjelaskan himbauan pemerintah utk #dirumahsaja, tdk melakukan aktivitas bersepeda kelompok, apabila terpaksa keluar rumah mk wajib pk masker dan menerapkan physical distancing.
– *Jl Kaliurang utara MM UGM s/d Perempatan Kentungan* terdapat kerumunan ojek online yg tersebar pd kurang lebih 8 titik.
Tindakan : menghimbau utk tdk berkerumun,, sll menerapkan physical distancing dan pk masker. Membubarkan ojek online d depan swalayan Gading Mas krn jumlahnya byk dan tdk menerapkan physical distancing.
– *Warmindo depan Indomaret UPN*, *Kafe Kopito* kurleb pkl 23.00 msh byk anak2 nongkrong. Sebagian tdk memakai masker. Tdk menerapkan physical distancing. Karyawan tdk pk masker. Penanggung jawab mengaku tdk tahu ad SE Bupati mengatur ttg jam operasional kafe dan warung makan.
Tindakan : menjelaskan batasan jam operasional yg diperkenankan Bupati Sleman, kmd stlh jm 21 agar hanya melayani pembelian ‘take away’. meminta penanggung jawab utk mengurangi kursi hingga 50%, menerapkan physical distancing dan utk sll pk masker.
– *Ruko Babarsari* masih cukup byk org nongkrong wl tdk terlalu berkerumun.
Tindakan : menghimbau melalui pengeras suara kpd masyarakat yg tdk berkepentingan utk segera pulang k rmh. Selalu menerapkan physical distancing dan sll memakai masker.
– *Warkop Blandongan, Kebon Laras dan Gbol Kafe* di Sorowajan. Masih byk pengunjung nongkrong. Kebanyakan dr mereka hnya bermain game online dan memanfaatkan fasilitas wifi d warkop atau kafe tsb. Sebagian bsr tdk pk masker.
Tindakan : meminta kpd pengunjung utk mematuhi jam buka maks, yaitu jm 21.00. meminta mereka segera pulang dan wajib memakai masker.
Kpd Penanggung jawab,, diminta utk mematuhi jam operasional yg dibolehkan oleh pemkab Bantul yaitu maks jm 21.00, mematikan wifi setelah jam 21.00, wajib memakai masker dlm melayani pembeli.
Hasil evaluasi petugas
1. Kebanyakan dr gepeng yg berkeliaran di jalan berasal dr usaha rongsok d Sorogenen. Mereka mengaku saat ini kesulitan mencari rongsok, kemudian memilih menunggu bantuan sembako atau makanan dr dermawan d jalanan. Utk itu sebaiknya bantuan tdk diberikan di jalanan, tetapi disalurkan melalui badan usaha/instansi tertentu.
2. Masih byk warung makan/warung kopi/kafe yg mengaku tdk mengetahui adanya pembatasan jam operasional. Perlu disosialisasikan kpd mereka, salah satunya dg operasi wastibum ini.
3. Masih banyak warung makan/warung kopi/kafe/angkringan/PKL yg membandel *(terutama depan amplaz dan di sorowajan)* dan tdk mematuhi jam operasional walaupun sdh didatangi berkali2 diperingatkan secara lisan oleh petugas. Diperlukan tindakan lbh tegas berupa pemberian teguran kpd mereka.
SALAM SEHAT (skm/ patroli regu E)